Bagi para penggemar roda dua, khususnya pecinta motor gede, pertanyaan besar mengenai kapan Harley-Davidson LiveWire listrik akan mengaspal di Indonesia seringkali muncul. Mengungkap penyebab di balik belum diluncurkannya motor listrik premium ini oleh Harley-Davidson Indonesia adalah hal yang menarik untuk dikaji. Meski di pasar global LiveWire telah dikenal, strategi adaptasi terhadap kondisi pasar dan infrastruktur lokal menjadi pertimbangan utama.
Menurut Irvino Edwardly, Direktur Penjualan dan Pemasaran JLM Auto, selaku distributor resmi Harley-Davidson di Indonesia, saat ini belum ada rencana pasti untuk menjual LiveWire di tanah air. Meskipun demikian, peluang tersebut tetap terbuka di masa mendatang. Salah satu mengungkap penyebab utamanya adalah keterbatasan infrastruktur pendukung untuk perjalanan jarak jauh, yang merupakan ciri khas penggunaan motor Harley-Davidson. Pengguna Harley seringkali melakukan perjalanan touring antarkota atau bahkan antarprovinsi, dan ketersediaan stasiun pengisian daya yang memadai masih menjadi tantangan signifikan di berbagai wilayah Indonesia.
Meskipun motor listrik seperti LiveWire sangat cocok untuk penggunaan dalam kota dengan jarak tempuh yang lebih pendek, filosofi berkendara jarak jauh yang melekat pada merek Harley-Davidson menjadi hambatan. Minat terhadap pasar Asia Pasifik, termasuk Indonesia, memang ada. JLM Auto sendiri tengah melakukan survei dan kajian mendalam. Namun, mengungkap penyebab utama belum masuknya LiveWire juga berkaitan erat dengan kesiapan ekosistem pendukung, bukan hanya dari sisi penjualan unit, tetapi juga layanan purna jual, suku cadang, dan tentu saja, jaringan pengisian daya yang luas dan terstandardisasi.
Sebagai contoh, pada pertemuan internal distributor pada hari Kamis, 18 April 2024, di salah satu kantor pusat otomotif di Jakarta, diskusi utama berpusat pada investasi infrastruktur dan pelatihan teknisi khusus untuk motor listrik. Hal ini menunjukkan bahwa kesiapan distributor lokal tidak hanya terletak pada kapasitas penjualan, tetapi juga pada kapabilitas dukungan teknis yang menyeluruh.
Selain itu, pertimbangan lain yang menjadi mengungkap penyebab adalah harga. Motor listrik premium seperti LiveWire memiliki banderol harga yang tidak murah. Potensi pasar dan daya beli konsumen Indonesia harus dianalisis secara cermat agar investasi peluncuran produk ini memberikan hasil yang optimal. Tim pemasaran perlu memastikan bahwa segmen pasar yang dituju siap menerima produk dengan teknologi dan harga tersebut.
Dalam konteks pasar global, tren kendaraan listrik memang terus meningkat. Namun, setiap negara memiliki karakteristik dan tantangan uniknya sendiri. Di Indonesia, meskipun tren kendaraan listrik mulai tumbuh, kesiapan infrastruktur dan edukasi pasar masih terus berproses. Oleh karena itu, langkah Harley-Davidson Indonesia untuk tidak terburu-buru meluncurkan LiveWire adalah strategi yang bijak, sembari menunggu waktu yang tepat dan ekosistem yang lebih matang. Langkah ini sekaligus mengungkap penyebab bahwa persiapan matang adalah kunci untuk keberhasilan produk premium di pasar yang berkembang.