Dunia otomotif, khususnya segmen sepeda motor, sedang mengalami revolusi roda dua yang signifikan. Salah satu ikon terbesar dalam sejarah sepeda motor, Harley-Davidson, kini bersiap untuk sepenuhnya beralih menjadi pabrikan motor listrik. Keputusan strategis ini menandai babak baru bagi perusahaan berusia lebih dari seabad tersebut, menegaskan komitmen mereka terhadap inovasi dan masa depan yang lebih ramah lingkungan.
Jochen Zeitz, CEO Harley-Davidson, dalam sebuah konferensi pers pada awal Januari 2025 di Milwaukee, secara tegas menyatakan bahwa transisi menuju 100 persen motor listrik adalah keniscayaan, meskipun ia mengakui bahwa proses ini akan memakan waktu. Ini bukan sekadar tren sesaat, melainkan visi jangka panjang untuk mempertahankan relevansi dan kepemimpinan Harley-Davidson di pasar yang terus berubah. Langkah ini dimulai dengan peluncuran sub-merek LiveWire pada tahun 2019, yang secara eksklusif fokus pada pengembangan dan produksi sepeda motor listrik berperforma tinggi.
Komitmen Harley-Davidson terhadap elektrifikasi terlihat jelas dari target ambisius mereka. Perusahaan menargetkan penjualan 50.000 unit motor listrik pada akhir tahun 2025, dan diproyeksikan akan melebihi 100.000 unit pada tahun 2026. Data penjualan triwulan pertama 2025 yang dirilis pada bulan April menunjukkan peningkatan signifikan dalam permintaan model LiveWire, mengindikasikan penerimaan pasar yang positif terhadap produk elektrik mereka. Angka-angka ini menjadi bukti bahwa pasar global siap menyambut revolusi roda dua ini.
Transformasi ini bukan berarti Harley-Davidson melupakan warisan atau karakteristik suara mesin ikoniknya. Zeitz menekankan bahwa evolusi menuju elektrifikasi adalah bagian dari sejarah perusahaan yang berumur 120 tahun, sebuah langkah untuk menghormati masa lalu sambil merangkul inovasi. Mereka berupaya untuk menjaga identitas merek yang kuat, bahkan saat beralih ke teknologi yang berbeda. Tim riset dan pengembangan Harley-Davidson yang berbasis di Silicon Valley, California, terus berupaya menciptakan motor listrik yang tetap memiliki “jiwa” Harley-Davidson.
Peralihan ini juga berdampak pada jaringan diler dan layanan purna jual. Sejak pertengahan 2024, Harley-Davidson telah memulai pelatihan intensif bagi teknisi di seluruh dunia untuk menangani teknologi motor listrik. Hingga Juni 2025, lebih dari 70% diler utama di Amerika Utara dan Eropa telah memiliki fasilitas khusus untuk servis kendaraan elektrik. Revolusi roda dua yang dipimpin Harley-Davidson ini akan menjadi studi kasus menarik tentang bagaimana merek legendaris dapat beradaptasi dan berkembang di era modern.
Singkatnya, revolusi roda dua yang dicanangkan Harley-Davidson adalah bukti adaptasi strategis di tengah tuntutan pasar dan lingkungan yang berubah. Dengan visi yang jelas dan investasi yang signifikan, Harley-Davidson tidak hanya bertransformasi, tetapi juga memimpin jalan menuju masa depan yang lebih hijau bagi industri sepeda motor global.